Selasa, 19 Juni 2018

Self Oscilating SMPS

                                SMPS HB dengan Self Oscilating

                Self Oscilating SMPS sering di sebut dengan cekakan SOS, jenis memiliki keunggulan lebih simpel dibagian drivernya karena tidak memerlukan sirkit Oscilator sebagai penggerak utama, sehingga tidak diperlukan pula catudaya untuk drivernya. Oscilator dibentuk dari sirkit umpanbalik positif dari sektor keluarannya, dengan demikian frekwensi SOS akan sangat tergantung pada Impedansi Trafo utama dan sistem umpan baliknya.

                 Cara membuat trafo utama pada SOS perlu diperhatikan polaritas setiap terminalnya agar bisa bekerja dengan semestinya, karena dengan polaritas yang tidak benar akan berakibat SOS tidak mau bekerja. Seperti dijelaskan diatas frekwensi SOS sangat tergantung pada Impedansi trafo utama dan Umpan balik maka apabila Impedansi semakin besar makan frekwensi semakin rendah begitu juga umpan balik semakin besar frekwensi juga semakin rendah, jika impedansi semakin rendah maka frekwensi akan semakin tinggi begitu juga umpan balik rendah frekwensi tinggi.

                 Bagaimana cara menentukan frekwensi kerja pada SOS?
 Ada beberapa komponen yang menentukan frekwensi SOS yaitu :
Impedansi Trafo Utama, Feedback dan Css, karena 3 parameter tersebut dapat berubah ubah maka frekwensi nya juga menjadi tidak stabil karena :

1. Impedansi trafo utama 
Impedansi dapat berubah dengan adanya pembebanan, semakin besar beban maka impedansi menjadi semakin  rendah, sehingga saat SMPS ini mendapat beban yang besar maka frekwensi dengan sendirinya akan naik.
2. Umpan balik 
Akibat pembebanan maka terjadilah penurunan tegangan output yang berdampak sinyal umpan balik akan menurun dan frekwensi pun akan naik.
3. Css
Parameter ini adalah komponen yang terdapat pada Power Switchingnya misal Mosfet atau IGBT yang merupakan pembentuk frekwensi resonansi, nah 3 unsur ini yang berpengaruh terhadap frekwensi osilasi nya, sehingga kita hanya dapat menentukan frekwensi oscilasi dalam keadaan tanpa beban. Perhatikan gambar ilustrasi tentang skema trafo utama SOS

                 Untuk memudahkan dalam mencermati sirkit, maka kita perhatikan gambar berikut ini agar menjadi lebih mudah dipahami :

              Yang menentukan frekwensi paling dominan adalah Css dan L1 atau belitan primer, nah sehingga akan dapat kita hitung frekwensi jika diketahui besarnya Css dan L1 , Cc tidak berpengaruh terhadap frekwensi karena fungsinya sebagai Dekopling atau sebagai penghubung singkat dan kita sederhanakan lagi menjadi seperti ini.
             Pada gambar paling kiri adalah gambar sirkit yang sudah disederhanakan sehingga Css akan berupa C dan L1 menjadi L, sirkit C dan L tersebut membentuk sirkit resonansi jajar, karena kerja SOS dengan prinsip Resonansi. Sirkit CL atau LC dika membentuk sirkit jajar akan menghasilkan Impedansi tertinggi, dan jika membentuk sirkit resonansi deret akan menghasilkan Impedansi terendah.
          
            Agar tidak salah dalam membuat belitan maka tentukanlah arah belitan misalnya memutar kekanan, ya semua belitan harus semua nya kekanan dan tandailah untuk awal atau akhir belitan ... misalnya dengan spidol apa dengan ciri ujung kawat dipanjangkan.
           Mungkin untuk lebih mudahnya saya berikan sebuah contoh SOS dalam bentuk konsep dasar, dan nanti akan saya berikan contoh dalam membuatnya.
             Ini merupakan sirkit SOS dalam bentuk konsep, apa itu konsep.... Sebelum membuat agar memahami yang akan dibuat berdasarkan konsep dulu, dengan konsep maka kita bisa melengkapi dengan berbagai macam perhitungan.
             Untuk lebuh jelasnya marikita mulai dengan sebuah contoh, bagaimana cara membuat belitan untuk SOS

               Berapakah frekwensinya yang kita dapat? perhatikan penjelasan selanjutnya seperti berikut ini :
             Kondisi seperti ini dalam keadaan free running atau tanpa beban, untuk mengurangi frekwensi dalam status ini dapat anda tambahkan Capasitor external sesuai dengan kebutuhannya untuk memperoleh frekwensi yang diharapkan dengan jalan memparalen C ext tersebut diparalel dengan belitan primernya.
            Sebagai contoh kita lihat sebuah Mosfet dengan data seperti ini dan apa yang harus kita baca? saya sodorkan sebuah data ttg C tersebut yang menentukan frekwensi yaitu Crss dan Coss ...lihat gbr berikut
          Karena mosfet yang terpasang adalah 2 buah makat total menjadi 1120pF, jika 4 buah Mosfet maka tinggal di gandakan saja...menjadi 2240pF .... ini sekedar contoh cara menghitung frekwensi frekwensi SOS .... namun kita dapat mengubah frekwensi SOS dengan menambah Capasitor Extra seberapa besar agar tercapai frekwensi yang diharapkan, mudah bukan?
          Jika anda membutuhkan gambar yang lengkapdengan komponennya model SOS seperti gambar diatas tinggal download disini bro

5 komentar:

  1. Mas kalau gk ad dioda db3 ada dioda pengganti lain pa d kosongkan saja

    BalasHapus
  2. Trimakasih atas penjelasanya pak.sukses selalu untuk bapal

    BalasHapus
  3. Harus ada dioda db3 ngk boleh kosong

    BalasHapus
  4. Sudah coba belum ada beban fet demam ...

    BalasHapus