Rabu, 04 Desember 2013

Membuat sendiri AC Matic yang sederhana



               Membuat AC-Matic sendiri

       Saat sekarang power supplay hampir sebagian besar sudah menggunakan AC Matic, dengan alasan bentuk fisik yang kecil, biaya lebih rendah dan lebih handal pada kondisi listrik yang kondisinya sangat buruk.
Bayangkan saja dengan ukuran fisik kecil yang beratnya kurang dari 1 kg  menghasilkan daya dapat mencapai 500 watt, sedangkan dengan trafo biasa beratnya dapat mencapai 12 kg, mengapa?
        Dalam hal ini teknik yang diterapkan adalah menaikan frekwensi setinggi mungkin agar didapat lilitan yang sesedikit mungkin, semakin tinggi frekwensinya lilitan yang digunakan akan semakin sedikit, jadi berbanding terbalik antara jumlah lilitan dengan besarnya frekwensi.
        Kita semua sudah tahu jika jala-jala listrik dinegeri kita mengikuti setandar eropa yakni frekwensi jala-jala listrik besarnya 50 Hertz, trafo AC-Matic dengan menerapkan frekwensi setinggi 25000 Hz saja dapat diartikan menaikan frekwensi sebesar 500 kali, apakah jumlah lilitan akan berkurang jadi 500 kalinya?
       Jawabannya...................ya! 

       Dengan catatan kalau besar fisik dari trafo tersebut sama. Namun dengan ukuran fisik yang sama seperti trafo frekwensi 50 Hz tidak lazim lagi, sehingga bentuk fisik dibuat lebih kecil, misalnya menjadi 20 kalinya lebih kecil, maka di dapatkan yang semula jumlah lilitan 500 kali lebih sedikit, akan menjadi 500 dibagi 20, berapa? Ya jadi 25 kali saja, tapi tidak masalah kan?
      Secara perhitungan, misal semula pakai frekwensi 50 Hz beratnya 10 kg dengan jumlah lilitan 500 lilit, setelah frekwensi dinaikan menjadi 25000 Hz, beratnya 0,5 kg jumlah lilitannya menjadi 20 lilit saja, hal inilah yang menarik dan uniknya material yang dipergunakan juga beda namanya terutama pada inti yang digunakan sebagai tempat lilitan. Semula pakai inti besi lunak atau plat besi, dan yang ini pakai serbuk besi yang dipadatkan, atau yang umum disebut ferrit, sehingga trafo ini menggunakan inti ferrit, adalagi trafo yang menggunakan inti bukan plat besi atau ferrit namun hanya udara, alias tidak ada intinya, lilitan dililit pada inti dari material paramagnetic, seperti kayu, kertas, udara, kaca dll yang material tersebut sama sekali tidak tertarik oleh magnit. Untuk trafo jenis ini biasa dipakai pada frekwensi sangat tinggi atau yeng dikenal frekwensi radio (RF) maaf trafo ini tidak dibahas disini.
        Saya akan berbagi ilmu cara membuat trafo Ac matic sendiri dengan bahan sebagai inti adalah ferrit, misalnya bekas trafo ac matic tv, monitor atau dari sumber bekas lain yang penting bisa dililit dan mudah untuk melilitnya, misal ferrit bekas trafo flyback TV, Monitor, Fotocopy dsb, atau bisa juga dari bekas defleksi TV atau monitor, maka barang bekas yang saya maksud diatas sekiranya masih ada jangan dibuang masih bisa dimanfaatkan untuk membuat power supply yang mumpuni, dan dapat untuk mensupply peralatan elektronik yang memukau dan menjadi kebanggaan anda jika anda bisa membuatnya sendiri.
        Saya tidak menguraikan secara detil sistim kerja ac matic, anda bisa baca artikel sistem kerja secara detil terperinci artikel ac matic dilokasi yang lain bukan disini, oke?
Disini yang akan dijelaskan yang diartikel lain belum ada, yaitu tentang celah udara, ini penting diketahui oleh anda, celah udara yang mana ya?
Perhatikan gambar dibawah ini:



      Dengan melihat gambar disamping maksud celah udara sudah jelas bukan?
Seberapa besar celah udara yang harus kita buat? 
Bagaimana caranya untuk membuat celah udara yang benar?
        Kedua pertanyaan tersebut memang perlu dijawab dengan seksama dan sejelas jelasnya, sebab unsur celah udara yang menentukan keberhasilan kita dalam membuat trafo AC Matic atau lebih tepatnya Power supply Ac matic.
       Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita lanjutkan dulu, sebab untuk membuat celah udara sangat mudah, tinggal direnggangkan dan diberi sekat ya sudahlah, itu juga celah udara. Namun sebenarnya untuk membuat celah udara yang benar atau tepat kita membutuhkan alat yakni sebuah generator frekwensi. Fungsinya untuk memgetahui resonansi dari trafo AC Matic yang kita buat, sebab Power Supply AC Matic, haruslah yang benar benar optimal sesuai dengan kebutuhan daya yang nantinya dibutuhkan, dengan susah payah kita membuat AC Matic kalau fungsinya tidak sesuai dengan kebutuhan, maka akan sia sia lah usaha kita. Sehingga saya memandu anda untuk menghasilkan AC Matic yang saya sebut optimal, yaitu daya yang dihasilkan besar, rangkaian sederhana sehingga mudah dibuat, power supply aman artinya tidak panas dengan beban yang besar, stabil dengan lonjakan beban, yang terakhir harga untuk membuatnya rendah alias murah.
         Berdasarkan pengalaman saya selama bereksperimen tentang AC Matic saya telah mendapatkan suatu data yang mungkin terbaik bagi saya, ternyata AC Matic yang optimal jika trafo AC Maticnya mempunyai resonansi lilitan primer dengan frekwensi antara 38Khz sampai 45Khz, jika dihubungkan dengan kapasitor sebesar 10nanoFarrads (10nF). Kita harus memiliki terlebih dahulu generator frekwensi dengan scan frekwensi dari 10Khz sampai 50Khz. Apakah harus membeli? Dimana harus membelinya, dan berapakah harganya? 
        Pertanyaan ini tidak perlu dijawab. Kita dapat membuat sendiri dengan mudah dengan komponen yang tidak perlu mahal. Inti dari generator frekwensi adalah sebuah flipflop bistabil. Pada salah satu outputnya diperkuat dengan sebuah amplifier kelas B, sebab bukan frekwen audio yang dipergunakan tetapi jauh lebih tinggi dari spektrum frekwensi audio, ingat jangkah frekwensi audio berkisar dari 20Hz sampai 20Khz, proyek kita mempergunakan frekwensi 38 - 45 Khz.
        Kita bangun sendiri alat ini, yaitu flip flop bistabil seperti skema berikut :
       Mungkin saat pengaturan celah udara akan mengalami kesulitan lantaran terlalu jauh jangkauannya dari frekwensi yang ditentukan, sehingga untuk memudahkan kita buat flip flop yang memiliki sapuan frekwensi, sehingga frekwensi resonansi dapat tertangkap, yang kemudian kita dapat mengatur dengan mudah, berdasarkan hasil pantauan dari generator frekwensi tersebut. Untuk dapat menunjukan frekwensi resonansi, flip flop harus diperbesar dayanya, segingga level tegangan dapat terbaca pada indikatornya, untuk skema lengkap generator frekwensi adalah seperti gambar berikut ini  :
       Dalam skema ada blok yang diberi warna merah, itu adalah rangkaian resonansi yang terdiri dari Cx dan Lp, Cx adalah kapasitor yang besarnya 10nF/2KV, dan Lp adalah lilitan primer trafo AC matic yang akan ditentukan celah udaranya.

     Langkah langkah membuat celah udara  :



1 komentar:

  1. Informasinya sangat bermanfaat...
    Mohon untuk lanjutannya gan.. Jadi penasaran.. Ditunggu..

    BalasHapus